Kamis, 15 Oktober 2015

PAJAK BUKTI CINTA NEGARA



“Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu”. Itulah sebuah ucapan yang sangat terkenal yang pernah dilontarkan oleh presiden Amerika Serikat JF Kennedy. Konon kekuatan kalimat itu mampu menyentuh serta membangkitkan rasa nasionalisme rakyat Amerika. Secara eksplisit kalimat dapat dimaknai bahwa apa yang kita berikan kepada negara adalah simbol kecintaan kepada tanah air. Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah ketika kita ditanya kita berikan apa yang telah kepada negara kita, apa yang akan menjadi jawaban kita?
Negara ini telah melewati dua fase besar perjalanan sebuah bangsa. Fase pertama adalah fase perjuangan dalam rangka memperoleh kemerdekaan dan fase kedua adalah fase mengisi kemerdekaan. Generasi dari masing-masing fase tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Mereka mempunyai karakteristik yang merupakan bentukan dari kondisi kehidupan yang mereka alami pada saat itu.
Generasi pertama adalah generasi yang hidup dalam cengkeraman penjajahan. Secara ekonomi mereka adalah rakyat yang sangat kekurangan. Dalam pendidikan, mereka adalah generasi yang terbelakang dan sangat sedikit yang bisa berkesempatan mengenyam pendidikan. Kalau ada pertanyaan apa yang paling berharga yang mereka miliki saat itu, jawabannya adalah nyawa. Tidak ada lagi yang berharga dan dapat dibanggakan selain nyawa. Nyawa inilah yang memberikan semangat hidup untuk berjuang melawan penjajah. Dengan memberikan nyawa merekalah, kemerdekaan ini bisa diraih. Atau dengan kata lain, hanya dengan memberikan apa yang paling berharga, kemerdekaan ini bisa kita rasakan pada sampai saat ini. Itulah yang mereka berikan kepada negara ini untuk menunjukkan rasa cintanya pada negara.
Sekarang kita hidup dalam fase kedua. Kita hidup pada zaman kemerdekaan dan pembangunan. Karakteristik generasi yang hidup pada zaman sekarang pun berbeda. Walaupun masih menyisakan masyarakat dalam kelompok miskin dan berpendidikan rendah, generasi sekarang adalah generasi yang hidup dalam alam bebas merdeka, yang secara ekonomi berkecukupan dan terpelajar. Tidak ada penindasan lagi oleh penjajah, dan bahkan negara mempunyai kebebasan untuk melaksanakan semua fungsi negara.
Apabila pertanyaan yang sama, apa yang paling berharga yang mereka miliki? Jawabannya  tentu akan berbeda dengan generasi yang memperjuangkan kemerdekaan. Mereka akan menjawab, harta yang paling berharga adalah kekayaan yang mereka miliki, walaupun nyawa tentunya juga masih merupakan sesuatu yang sangat berharga. Kekayaan mereka dimiliki itulah yang membuat hidup mereka sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka bisa menikmati hidup bahagia, kesempatan pendidikan yang terbuka, dan terjaminnya kesejahteraan dalam sebuah negara yang aman dan merdeka.
Menjaga kelangsungan hidup sebuah negara tidak dapat dilakukan dengan cuma-cuma. Negara memerlukan dana untuk menjaga kelangsungan hidupnya, sehingga dapat mempertahankan fungsi sebagai pelindung dan pengayom rakyat.  Dana tersebut juga diperlukan untuk menjamin kelangsungan pembangunan negara menuju satu bentuk negara yang modern dan maju sebagai cita-cita pembangunan nasional.
Apabila generasi pertama tadi memberikan harta yang paling berharga yaitu nyawanya untuk meraih kemerdekaan, maka apa yang bisa generasi sekarang berikan kepada negara agar bisa meraih cita-cita pembangunan nasionalnya. Jawaban yang paling tepat adalah mereka harus memberikan yang terbaik yang dimiliki, yaitu kekayaan, melalui pajak yang mereka bayar. Dengan memberikan sebagian kekayaan yang dimiliki tadi, maka dapat dipastikan tujuan negara yang akan dicapai dengan proses pembangunan akan dapat dicapai, sebagaimana kemerdekaan negara ini yang hanya bisa diraih dengan pengorbanan harta yang paling berharga, yaitu nyawa para pahlawan kita.
Apa yang terjadi apabila generasi sekarang masih enggan untuk memberikan sebagian kekayaannya kepada negara dengan membayar pajak? Mungkin jawabannya adalah sama saja kita tidak mencintai negara ini dan membiarkannya hancur karena tidak bisa menjaga kelangsungan hidupnya.