Beberapa hari yang lalu kami sekeluarga berbelanja di sebuah supermarket di Jalan Solo. Waktu akan berangkat biasanya aku pake kaos ala kadarnya, tapi istri aku bilang, “..Abi mbok pake kaos yang rada ‘wangun’ lah..!”, (Abi adalah panggilan anak-anakku sebagai pengganti kata Ayah) dan apa kata istri aku turuti, menggantinya dengan kaos yang dibelikan istriku beberapa waktu yang lalu.
Ketika kami sampai di supermarket tersebut, kami langsung berkeliling mencari kebutuhan ramadhan dan lebaran yang sebentar lagi. Kalau di supermarket, biasanya aku selalu memisahkan diri dari istri dan anak-anak. Beberapa saat kemudian ketika aku melihat-lihat barang yang dipajang di toko tersebut, tiba-tiba ada seorang laki-laki 50 tahunan yang menanyakan sesuatu ke aku, “ Mas, kalau parfum mobil ada disebelah mana ya?” Aku agak kaget, dan spontan aku jawab “ Aduuh, saya ndak tahu Pak.” Dan kemudian aku ngeloyor pergi dan berpikir ‘memangnya aku pelayanan toko’. Beberapa saat kemudian aku baru sadar kalau kaos yang aku pakai mempunyai motif yang sama dengan kaos yang dipakai oleh pelayan supermarket tersebut. Pantesan orang tadi tanya ke aku. Kemudian timbullah perasaan hati ndak enak juga, setelah tahu ternyata kaos yang aku pakai sama dengan seragam pramuniaga supermarket tersebut.
Kemudian aku cari istri dan anak-anak yang sedang memilih barang yang akan dibeli dan aku ceritakan pangalaman tadi. Istriku hanya tertawa dan bilang, “ Harusnya tadi jangan bilang ndak tahu, kalau memang tahu tunjukkan saja, kasihan kan kesannya jadi pramuniaga supermarket tidak memberikan pelayanan yang baik karena tahunya Abi kan pelayan toko..” Dalam hatiku, benar juga kata istriku tadi, tapi..tetap males juga dan timbul perasaaan yang tidak nyaman.
Ternyata kejadian tadi belum berakhir, baru beberapa menit, ada lagi seorang ibu yang tanya kepada aku, “ Mas..kalau minyak goreng di sebelah mana ya?”. Spontan saran istriku aku laksanakan karena kebetulan kau tahu lokasinya, “ Di pojok sebelah kanan bu, dekat buah-buahan.” Kemudian ibu tadi ngomong, “terima kasih ya Mas”.
Satu kata yang tulus keluar dari mulut ibu tadi ‘terima kasih’. Aku jadi berfikir ternyata apa yang aku lakukan tadi sangat membantu ibu tadi, walaupun memposisikan sebagai seorang pramuniaga. Satu kebaikan telah aku lakukan, pikirku, yaitu membantu ibu tadi. Aku tidak membayangkan jika waktu itu aku menjawab, “ Saya bukan pelayan Bu..”, mungkin ibu tadi akan merasa salah tingkah bersalah atau bahkan malu. Ternyata jawabanku bisa mencegah ibu tadi dari perasaan bersalah tadi dan aku berfikir benar juga nasehat istriku tadi.
Ooo, ternyata peristiwa tadi bukan yang terakhir. Setelah kami selesai belanja dan istri sedang antri di kasir, aku mencba mencari udara di luar, tepatnya di depan supermarket. Aku dikejutkan oleh seseorang yang memanggil..” Mas.. tolong didorongkan troli ya” Ternyata ada seorang yang sedang mendorong troli dan dia ingin membuka bagasi mobilnya terlebih dahulu. Spontan aku respon dengan mendorongkan troli tadi. Tapi orang yang satu ini lain, dia tidak ucapkan sepatah katapun setelah troli tersebut aku dorongkan. Sekali lagi aku berpikir, mungkin karena kaos yang aku pakai ini, dia mengira sebagai petugas toko dan sudah menjadi tugasku.
Aku berfikir, ternyata kebaikan bisa dilakukan dimana saja dan dalam kondisi apapun. Dengan ‘berseragam pramuniaga’ aku bisa membuat orang terbantu, supermarket juga terbantu citra pelayanannya, dan yang jelas menjaga orang lain dari perasaan bersalah. Aku cuma berharap, harapan istriku tadi semoga benar, dan apapun yang telah aku lakukan, semoga tetap ada rasa ikhlas di hatiku.
Namun setelah itu aku kayaknya perlu berpikir lagi untuk memakai kaos tersebut apabila bepergian ke luar rumah.
pengalaman di Super Indo Jalan Solo Yogyakarta ,4 September 2010
2 komentar:
Oo.. yang dorong-dorong troli waktu itu dirimu tho? huahaha...
~masker~
jadi merasa bersalah......lha yang aku suruh nurunin minyak goreng satu karton kae jebule sampeyan yo? pantesan, bar iku aku pikir-pikir kok pelayane mirip banget karo kancaku sing omahe cebongan ngulon kae.....matur suwun yo wis di diangkatke karton minyak goreng
Posting Komentar