Jumat, 11 Februari 2011

“Memaknai Jejak-Jejak Kehidupan”

Sebuah buku baru saja saya pinjam dari perpustakaan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, dengan judul “Memaknai Jejak-Jejak Kehidupan”, yang ditulis oleh Prof. Komarudin Hidayat. Terus terang beliau adalah penulis yang cukup saya kagumi. Sudah saya rindukan untuk membaca tulisan-tulisannya yang ringan tapi mendalam, sederhana tapi bermakna. Kenapa saya kagumi, karena tulisan-tulisannya mempunyai makna inspiratif dan kemampuan melakukan pilihan-pilihan kata yang dapat menggugah hati.

Berikut ini adalah tulisan (yang menurutku cukup menggugah) yang ada disampul belakang buku tersebut :

" Rutinitas adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, aktivitas kehidupan yang sudah rutin itu mudah dijalani, tidak memerlukan pemikiran dan persiapan serius dan semuanya akan berlangsung normal seperti biasanya. Namun, sesungguhnya kita mesti mewaspadai aktivitas yang sudah berjalan rutin serta mekanis bagaikan mesin karena kebiasaan yang sudah mapan akan membuat hati dan pikiran tumpul, kehilangan daya kreatif dan reflektifnya.
Dalam bahasa psikologi, hati-hati ketika Anda sudah merasa aman bersembunyi di balilk tembok comfort zone yang terbentuk oleh rutinitas karena yang sesungguhnya terjadi adalah Anda sudah terjebak dan terbelenggu dalam rutinitas yang membuat energi dan cahaya kehidupan kian redup, yang membuat seseorang tidak mampu lagi melihat perspektif kehidupan secara lebih luas, lebih dalam, lebih menyeluruh, dan lebih indah. Mereka yang tak mampu keluar dari tembok rutinitas yang membelenggu sulit untuk bisa bergabung menikmati festival kehidupan bersama semesta. "
tulisanku, 11-02-2011, 07.10 WIB

3 komentar:

WONDEFULL UMROH - SUGENG mengatakan...

Apa yang sering kita dapatkan juga kadang membuat kita kurang bersyukur.

dimaz mengatakan...

gabung donk mas, di http://djp.web.id
DJP blogger community
:)

Anang Anggarjito mengatakan...

ok Maz Dim....