Membaca Sungguh-Sungguh Terjadi di Harian Kedaulatan Rakyat, saya sempat ngguya ngguyu dhewe. Mengapa? Karena beginilah kurang lebih bunyinya:
Menurut anak-anak di Jogja, Doraemon ternyata kucing asli Jawa, punya banyak ”saudara”, yang buta namanya Doraweruh, yang sakit-sakitan namanya Dorasehat, yang bodoh namanya Doramudheng, yang tak punya malu namanya Doraigedheg, yang suka bohong namanya Dorajujur, yang asal-asalan namanya Doranggenah, dan yang pelupa namanya Doraeling.
Kemudian coba saya berbagi ke teman-teman, ternyata banyak sekali tanggapan dan kembangannya, antar lain begini Karena Doraemon ditayangkan pada pagi hari, ternyata menimbulkan efek antara lain Doraadus, Dorasinau, Doranyapu, Dorasarapan dan lain-lain.
Salah satu teman malah berkomentar, untung tidak ditayangkan malam hari. Kalau malam hari maka efeknya Dorakelonan.
tulisanku, 30-03-2011, 14.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar