Rabu, 01 Juni 2011

Gara-Gara si Udin



Seorang teman berseloroh, kalau kamu mau terkenal sebagai pembuat berita yang heboh, tambahlah namamu dengan kata din.
Memang, nama yang memakai kata din mampu menciptakan pemberitaan yang luar biasa. Dari sensasi yang positif maupun negatif. Tokoh sufi yang dikenal dalam cerita dan hikmah-hikmah dikenal dengan nama Nasrudin. Ada pula ulama dan cedekiawan yang bernama Din Syamsudin, yang mampu membawa Muhammadiyah menjadi sebuah organisasi massa yang mampu berperan dalam kemajuan di negeri ini. Beberapa waktu yang lalu berita heboh tentang penembakan terhadap Nasruddin Zulkarnain, seorang petinggu BUMN, yang konon otak pembunuhannya dilakukan oleh seorang petinggi KPK. Belum lama ini muncul sebuah lagu dengan judul Udin yang mendadak populer lewat dunia maya. Masih ada lagi yang sedang panas-panasnya, yaitu kasus Nazaruddin. Seorang petinggi sebuah partai besar yang sedang berkuasa, atas dugaan suap dan korupsi dalam dua kasus yang berbeda.
Din adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab, ad-Dien, yang artinya adalah agama. Biasanya ketika kata ini digunakan dalam sebuah nama akan didahului dengan kata lain sehingga mempunyai makna yang lebih lengkap, misalnya Syamsudin (matahari agama), Nashiruddin (penolong agama), Komarudin (bulan agama) dan masih banyak lagi. Kita semua tahu bahwa nama adalah doa. Pemakaian kata din dalam sebuah nama, bukanlah sebuah kebetulan saja. Orang tua memberikan nama kepada anaknya dengan harapan anaknya nanti menjadi orang yang saleh sesuai dengan makna kebaikan dalam kata din. Si anak diharapkan kelak menjadi orang yang kehidupan sehari-harinya mempunyai komitmen terhadap agamanya. Sebagai contoh orang tua yang memberi nama anaknya Syamsudin, pasti mempunyai harapan anaknya menjadi orang yang bisa manjadi penerang agamanya laksana matahari.
Selain doa, nama adalah amanat orang tua. Anak mempunyai tugas menjaga nama tersebut dan mempunyai tugas merealisasikan harapan orang tuanya kelak di masa dewasa. Ada tugas berat yang disandang anak pada namanya, yaitu bagaimana si anak harus berjuang sekuat tenaga agar harapan orang tuanya bisa terwujud. Pada kenyataannya, nama yang begitu agung maknanya, tidak disadari oleh orang yang punya nama tersebut. Mereka terkadang mengabaikan nama yang melekat pada dirinya, apakah artinya sebuah nama, mungkin begitu pikirnya. Menyandang nama yang mempunyai makna suci tidak membuat mereka canggung untuk melakukan sesuatu yang hina.

Sesederhana apapun nama kita, ada harapan, doa dan amanat di dalamnya. Mari jadikan nama kita sebagai penjaga dan pengingat kita atas perbuatan yang akan kita lakukan. Jangan sampai orang tua malu dengan perbuatan kita yang jauh dari harapan yang melekat di sebuah nama.

Tidak ada komentar: