Selasa, 15 September 2015

SAAT YANG TEPAT UNTUK MEMBERIKAN NASEHAT

Sumber foto : www.google.co.id
Kapankah biasanya kita memberi nasehat kepada anak kita? Sudah dapat dipastikan bahwa tidak akan ada jawaban yang sama untuk setiap orang tua. Masing-masing orang tua punya kebiasaan yang berbeda-beda. 

Tulisan ini bukan untuk meminta pembaca mengikuti apa yang saya lakukan terhadap anak saya. Saya hanya sekedar berbagi apa yang saya lakukan, barangkali pas atau cocok dengan Anda.
Karena tuntutan tugas dan pekerjaan, dalam satu minggu saya hanya bisa berinteraksi secara penuh dengan keluarga di dua hari akhir pekan. Untuk itu saya mempunyai prinsip agar di dua hari tersebut menjadi waktu yang berkualitas bagi kami. Setiap waktu yang ada di dua hari tersebut biasanya akan saya manfaatkan untuk bisa berinteraksi dengan anak-anak.

Ketika anak sudah beranjak dewasa, ada kecenderungan anak-anak sudah akan mempunyai rasa gengsi. Ketika kita memberikan nasehat didepan adik atau kakaknya, karena pengaruh rasa gengsi tadi, mereka akan pasang sikap untuk resisten. Oleh karena itulah kita harus cari momen yang tepat agar nasehat yang akan kita berikan dapat diterima dengan lapang dada.

Salah satu kesempatan yang sebaiknya kita coba adalah ketika ketika hanya berdua dengan dengan anak kita, dan saya punya kesempatan tersebut ketika hari Sabtu pagi mengantarkannya ke sekolah. Pada saat itulah kami merasakan ada sebuah interaksi yang maksimal dengan anak saya. Dalam satu ruangan kabin mobil , atau kadang dalam satu sepeda motor, hanya ada saya dan anak saya, saat itulah ada satu jalinan emosi yang kuat karena hanya ada 2 pribadi yang terlibat. Dalam suasana seperti itu, anak biasanya akan lebih menghargai dan menerima apa yang disampaikan oleh ayahnya tanpa ada rasa gengsi. Rasa gengsi akan sendirinya hilang pada saat itu, karena yang hadir dan terlibat hanyalah dia dan ayahnya, yaitu seseorang yang harus dihormati dan dihargai. 

Saya biasanya banyak ngobrol dengan anak saya pada saat-saat tersebut. Dan saya perhatikan anak saya cukup memberikan perhatian kepada saya, hal itu bisa saya tangkap dari respon dia yang cepat atas pertanyaan ataupun klarifikasi yang saya sampaikan. Anak akan mudah untuk diajak diskusi, dia dengan leluasa menyampaikan ide dan gagasannya. Ketika sebuah nasehat harus dia terima terima, biasanya setelah berfikir dan diskusi sesaat, dia pasti akan menerima. Saya merasakan saat itu anak lebih terbuka, baik pikirannya maupun keinginannya.

Itu cuma pengalaman saya, dan tidak ada salahnya untuk dicoba.

Tidak ada komentar: