![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsoafYseYGTOoKBijNJQfVUMak2d8uKjUvY4jbot2KNc5UzPiYCjXaOr6PhfvPf-Rg834N7M_vEBGau_QFf-kmVyypuaqP31a6H7QRh-AMip5ozi7JX48rHbT3KFdxKVAOVS4pS2Rdzqil/s200/images-1.jpg)
Otensitas adalah kata benda dari kata
otentik. Otentik mempunyai makna asli, tulen, atau genuine. Sifat yang melekat pada sesuatu yang asli dan genuine akan mempunyai karakter yang
kuat. Makanya sering kita dengar, orang akan cenderung memilih onderdil
kendaraan yang genuine. Manusia otentik adalah manusia yang mempunyai
karakater kuat sehingga ia akan tampil sebagai manusia dengan kapasitas
terbaiknya. Manusia otentik adalah manusia yang bernilai tinggi tanpa harus
ditopang apapun. Mereka adalah manusia yang tangguh tanpa ada penunjang apapun,
mereka tercium harum tanpa ada pencitraan, mereka tidak perlu pendorong untuk
tampil sempurna karena ia telah mengorbit dengan kapasitasnya,.
Kehidupan masa lalu telah menghadirkan
banyak manusia otentik. Sejarah telah menghadirkan orang-orang yang mempunyai
otensitas. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, kita mengenal Jenderal
Sudirman. Tak seorangpun yang tidak mengakui kapasitas dan ketangguhannya dalam
mempimpin perjuangan melawan penjajah. Sebagai seorang panglima perang, dia
mempunyai track record yang luar
biasa. Dalam kondisi sakit parah, dia mampu memimpin dan menggelorakan semangat
pantang mundur melawan penjajah.
Ketika amunisi perang yang kita miliki
kalah dalam segala hal jika dibandingkan dengan yang dimilki penjajah,
sedangkan peperangan harus tetap berlangsung untuk mempertahakan eksistensi
negara Indonesia, diperlukan seorang panglima yang cerdas dan mempunyai
karakter pemimpin sekaligus pejuang. Dan Jenderal Sudirman bisa membuktikan
otensitasnya di lapangan sebagai seorang manusia yang tanpa perlu panggung
untuk bisa meyakinkan semua orang bahwa dia adalah panglima perang yang cerdas
dan tangguh.
Orang-orang yang mempunyai otensitas
tidak terbentuk secara instan. Bahkan dapat dikatakan untuk manusia otentik
bukanlah perkara yang mudah. Charles Guignon dalam bukunya On Being
Authentic, untuk menjadi manusia otentik, seseorang harus menemukan jati
dirinya terlebih dahulu melalui proses refleksi dan kemudian mengekspresikan
penemuan jati dirinya tersebut dalam kehidupan riil. Hanya dengan
mengekspresikan jati diri sejatinyalah orang dapat mencapai kepenuhan diri
sebagai manusia yang otentik. Melecutkan semangat untuk mengaktualisasikan dirinya
secara maksimal dalam kehidupan riil adalah kunci untuk menjadi manusia
otentik.
Jenderal Sudirman adalah manusia
otentik. Untuk menjadi seorang panglima besar yang ditakuti oleh lawan dan
diakui oleh kawan, tidaklah perlu ada yang mempromosikannya. Tidak perlu
disediakan panggung peperangan untuk tampak hadir. Karena ia adalah
manusia yang punya kapasitas terlepas engkau beri dia panggung atau tidak, dia
adalah orang hebat tanpa perlu cher-leader
dan iklan untuk menunjukkan kehebatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar