Rabu, 18 Oktober 2017

ANTARA SEHAT DAN KUAT

Sebuah hadits masyhur riwayat Imam Muslim mengatakan mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dibandingkan dengan mukmin yang lemah. Tidak diperdebatkan bahwa kuat dalam haidts ini adalah berkaitan dengan fisik.

Ada istilah kuat dan sehat. Boleh dapat dikatakan bahwa kuat adalah tahap berikutnya setelah sehat. Lalu apa arti kuat dalam hadits di atas? Itu adalah perkataan Rasulullah, sehingga tidak salah bila kita memberi arti kuat mengacu pada pribadi Rasulullah.

Ingat nama Rukanah bin Abdu Yazid. Jawara gulat Mekkah pada zaman Rasulullah. Diceritakan fisiknya tinggi besar, tenaganya kuat, lincah dan jago berkuda. Dia tidak terkalahkan, sampai Rasulullah bisa mengalahkannya, bahkan karena tidak percaya, Rukanah menantang dua kali dan dua kali juga dia tumbang.

Itulah definisi kuat dari orang yang mengeluarkan istilah kuat. Berat memang, karena butuh fisik yang luar biasa untuk mengalahkan jawara gulat. Tapi sebelum bicara kuat, kita turunlan levelnya dulu, kita bicara sehat.

Sehat bisa diperoleh dengan kombinasi makanan sehat dan olahraga yang cukup. Makan adalah kebutuhan, makanan sehat? Itu tinggal penyesuaian, saya berpendapat cukup mudah. Bagaiamana dengan olahraga? Nah ini yang ini agak berat.

Bagi yang belum terbiasa, berat untuk memulai, kalau sudah mulai, 5-10 menit olahraga pasti merasa sudah capek. Akhirnya berhenti angka durasi tersebut. Kenapa?

Ada satu rahasia yang perlu anda ketahui. Menurut penggiat olahraga, hormon endorphin (orang menyebutnya sebagai hormon bahagia) baru keluar setelah kita berolahraga 22 menit. Hormon inilah akan membuat anda senang dan bahagia, sehingga merangsang anda untuk terus melakukan aktivitas olahraga tersebut. Makanya setelah 22 menit, bukannya anda menjadi bosan tapi semakin anda bahagia dan bersemangat berolahraga.

Simpulannya olahragalah, kejar durasi 22 menit itu, dapatkan bahagia, dapatkan sehat, dan istiqomahlah, karena konsistensi berolahraga akan membuat kita menjadi mukmin yang kuat.

sumber foto : detikhealth


Tidak ada komentar: