![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMzr4K4xD2fcxpmoMsN-ti3DvsWs-FtvsmKi3xZBHpjrYAnLcszJPNx1cddes2PHQ7BB39GkfBiE4UysaKn3lOavBVo4H2bD9R9BQf48GCkB3ey98eYXbFUC7Jl3S4yXohFbkU6JI863Ip/s320/LARI.jpg)
Ada istilah
kuat dan sehat. Boleh dapat dikatakan bahwa kuat adalah tahap berikutnya setelah
sehat. Lalu apa arti kuat dalam hadits di atas? Itu adalah perkataan
Rasulullah, sehingga tidak salah bila kita memberi arti kuat mengacu pada
pribadi Rasulullah.
Ingat nama Rukanah bin Abdu Yazid. Jawara
gulat Mekkah pada zaman Rasulullah. Diceritakan fisiknya tinggi besar,
tenaganya kuat, lincah dan jago berkuda. Dia tidak terkalahkan, sampai
Rasulullah bisa mengalahkannya, bahkan karena tidak percaya, Rukanah menantang
dua kali dan dua kali juga dia tumbang.
Itulah definisi kuat dari orang yang mengeluarkan istilah
kuat. Berat memang, karena butuh fisik yang luar biasa untuk mengalahkan jawara
gulat. Tapi sebelum bicara kuat, kita turunlan levelnya dulu, kita bicara sehat.
Sehat bisa diperoleh dengan kombinasi makanan sehat dan
olahraga yang cukup. Makan adalah kebutuhan, makanan sehat? Itu tinggal
penyesuaian, saya berpendapat cukup mudah. Bagaiamana dengan olahraga? Nah ini
yang ini agak berat.
Bagi yang belum terbiasa, berat untuk memulai, kalau sudah
mulai, 5-10 menit olahraga pasti merasa sudah capek. Akhirnya berhenti angka
durasi tersebut. Kenapa?
Ada satu rahasia yang perlu anda ketahui. Menurut penggiat olahraga,
hormon endorphin (orang menyebutnya sebagai hormon bahagia) baru keluar setelah
kita berolahraga 22 menit. Hormon inilah akan membuat anda senang dan bahagia,
sehingga merangsang anda untuk terus melakukan aktivitas olahraga tersebut.
Makanya setelah 22 menit, bukannya anda menjadi bosan tapi semakin anda bahagia
dan bersemangat berolahraga.
Simpulannya olahragalah, kejar durasi 22 menit itu, dapatkan bahagia, dapatkan sehat, dan istiqomahlah, karena konsistensi berolahraga akan
membuat kita menjadi mukmin yang kuat.
sumber foto : detikhealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar