![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt0DUc1ksUjNK1cQkCM73bFKOQTP2zzlkCXnPa4TWoqtp7Nb2VnGaUdJtLIAi8pu8dXw556_J-ln7GNomIp1Odc1KmoYibRyUSW-w5TZtwZEQxZAiiA9uTlp-_wBHvotfLzuj9_zn5blkt/s200/berdoa-tapi-tak-dikabulkan.jpg)
Waktu-waktu berikutnya, si egois dengan sekuat tenaga selalu berdoa. Inti doanya adalah agar bagian pulau yang menjadi wilayahnya ditumbuhi pepohonan dan hewan yang bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Dengan tidak kenal lelah dia memohon terus menerus, dan akhirnya padalah satu waktu dikabulkan semua permintaannya. Hampir semua tanah diwilayahnya ditumbuhi pepohonan untuk keperluan hidupnya dan muncul hewan-hewan piaraan. Hampir semua buah dan biji-bijian dapat ia petik dan ia nikmati setiap hari.
Pada suatu hari ia berjalan-jalan ke wilayah yang menjadi bagian dari orang yang satunya lagi tadi, dan dia melihat orang tersebut sangat kurus dan compang-camping. Ia melihat tiada satu pohon pun tumbuh. Si orang tersebut hanya mengandalkan ikan yang ia tangkap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Melihat kondisi tersebut, si egois tadi berpikir dengan sombong,” Ternyata Tuhan hanya mendengarkan doaku, doa dia ternyata tidak dikabulkan”. Bukannya menolong si orang tadi, si egois malah pergi begitu saja meninggalkannya.
Suatu hari tibalah pesawat tim penolong untuk mengevakuasi keduanya dari pulau tersebut. Melihat pesawat datang, merasalah si egois, ini adalah bagian dari doanya yang dikabulkan. Dan rasa itu masih berlanjut ketika dalam pesawat , si egois masih dengan kesombongannya bertanya kepada si orang tadi, “ Doa kamu gimana sih, kok sampai Tuhan tidak mendengarkan apapun darimu.” Si orang tadi tersenyum namun tetap terdiam. “ Coba kamu lihat aku, semua doaku dikabulkan, semua permintaanku dituruti oleh Tuhan,” lanjut si egois, namun si orang tadi hanya tersenyum. Sesampai di kota tujuan, keduanya langsung pulang ke rumah masng-masing. Istri si orang tadi menyambut dengan begitu riang gembira, walaupun melihat suaminya sangat memprihatinkan. Setelah beberapa lama menyimpan rahasia selama ia terdampar, akhirnya ia ceritakan juga rahasia selama ini,” Bukannya aku tidakmemohon kepada Tuhan selama di sana istriku, tapi aku selalu berdoa agar doa temanku tadi dikabulakn, karena apabila permohonan temanku itu dikabulkan, sesungguhnya semuanya cukup untuk kami berdua”. Sungguh sebuah kemuliaan yang tiada tandingnya, mendoakan orang lain tanpa diketahui oleh orang yang kita doakan.
Egois adalah sifat tidak terpuji yang muncul dalam tataran hubungan sosial. Seseorang cenderung mementingkan pribadinya dan jarang memperhatikan kepentingan orang lain. Pengendara sepeda motor memaksakan diri naik ke trotoar untuk menghindari macet dengan tidak memperhatikan hak pejalan kaki, orang seenaknya membuang sampah ke sungai tanpa memperhatikan orang lain yang akan kena banjir. Egois yang seharusnya hanya ada dalam wilayah sosial, sekarang sudah merambah ke wilayah lain. Egois sudah merambah pada wilayah spritual. Saking kuatnya emosional orang tersebut dalam berdoa, terkadang orang sudah tidak memperhatikan hak orang lain. Banyak orang yang berdoa hanya untuk dirinya sendiri. Doa-doanya dipenuhi dengan kata-kata “Ya Allah...bla bla bla...ku, Ya Allah ..bla bla bla...saya”. Orang sudah tidak memperhatikan posisinya sebagai makhluk sosial dalam hubungan spiritualnya kepada Tuhannya.
Meninggalkan sifat egois adalah sifat mulia. Sampai-sampai dikatakan bahwa orang yang mau mendoakan orang lain tanpa diketahui oleh orang yang didoakan, maka sesungguhnya berada dalam kondisi yang sangat mulia. Setiap orang biasanya akan sangat khusyu berdoa, ketika doa tersebut terkait dengan pribadinya atau kepentingan ke-aku-annya. Karena berhubungan dengan kepentingan pribadinya, biasanya doa akan sangat emosional, sehingga ikatan pertemanan, sahabat, apalagi orang lain akan dilupakan. Oleh sebab itulah, ketika seseorang mampu menghadirkan orang lain dalam doa khusyunya, seperti halnya dia berdoa untuk dirinya sendiri, maka orang tersebut dianggap mampu menjadi manusia yang mulia.
Sudahkah kita menghadirkan permohonan teman kita, sahabat kita atau bahkan orang lain dalam doa kita. Kita tidak tahu, darimana doa yang akan dikabulkan oleh Allah. Tapi alasan yang paling penting adalah bagaimana menghilangkan sifat egois dalam doa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar